Di dalam blog ini tersedia pengumuman dan informasi terbaru.
Predigttext aus Jesaja 50, 4-9Der Knecht Gottes im Leiden
Gott der HERR hat mir eine Zunge gegeben, wie sie Jünger haben, dass ich wisse, mit den Müden zu rechter Zeit zu reden. Er weckt mich alle Morgen; er weckt mir das Ohr, dass ich höre, wie Jünger hören. 5 Gott der HERR hat mir das Ohr geöffnet. Und ich bin nicht ungehorsam und weiche nicht zurück. 6 Ich bot meinen Rücken dar denen, die mich schlugen, und meine Wangen denen, die mich rauften. Mein Angesicht verbarg ich nicht vor Schmach und Speichel. 7 Aber Gott der HERR hilft mir, darum werde ich nicht zuschanden. Darum hab ich mein Angesicht hart gemacht wie einen Kieselstein; denn ich weiß, dass ich nicht zuschanden werde. 8 Er ist nahe, der mich gerecht spricht; wer will mit mir rechten? Lasst uns zusammen vortreten! Wer will mein Recht anfechten? Der komme her zu mir! 9 Siehe, Gott der HERR hilft mir; wer will mich verdammen? Siehe, sie alle werden wie ein Kleid zerfallen, Motten werden sie fressen.
Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag nach Palmarum
Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgie: Herr Frank Madrikan
Musik: Frau Westy Bialke
Bibellesung: Herr Michael Hizkia
Kindergottesdienst: Frau Dwi Hariwati und Frau Tyagita Amurwani
Abkündigung: Frau Riany Lengkong
Verpflegung: Puji Syukur
Schlüsseldienst: Herr Frank Madrikan
----------------
Tanggal: Minggu, 25 Maret 2018
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Khotbah dari Yesaya 50, 4-9Ketaatan hamba Tuhan
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. 5. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. 6. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. 7. Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. 8. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! 9. Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah? Sesungguhnya, mereka semua akan memburuk seperti pakaian yang sudah usang; ngengat akan memakan mereka.
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Palmarum
Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgi: Bpk Frank Madrikan
Musik: Ibu Westy Bialke
Pembacaan Alkitab: Sdr Michael Hizkia
Sekolah Minggu: Ibu Dwi Hariwati, Sdri Tyagita Amurwani
Berita Jemaat: Sdri Riany Lengkong
Konsumsi: Puji Syukur
Kunci: Bpk Frank Madrikan
Datum: Sonntag, den 18. März 2018
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext aus 4. Mose 21, 4-9Mose richtet die eherne Schlange auf
Da brachen sie auf von dem Berge Hor in Richtung auf das Schilfmeer, um das Land der Edomiter zu umgehen. Und das Volk wurde verdrossen auf dem Wege 5 und redete wider Gott und wider Mose: Warum habt ihr uns aus Ägypten geführt, dass wir sterben in der Wüste? Denn es ist kein Brot noch Wasser hier, und uns ekelt vor dieser mageren Speise.
6 Da sandte der Herr feurige Schlangen unter das Volk; die bissen das Volk, dass viele aus Israel starben. 7 Da kamen sie zu Mose und sprachen: Wir haben gesündigt, dass wir wider den Herrn und wider dich geredet haben. Bitte den Herrn, dass er die Schlangen von uns nehme. Und Mose bat für das Volk. 8 Da sprach der Herr zu Mose: Mache dir eine eherne Schlange und richte sie an einer Stange hoch auf. Wer gebissen ist und sieht sie an, der soll leben. 9 Da machte Mose eine eherne Schlange und richtete sie hoch auf. Und wenn jemanden eine Schlange biss, so sah er die eherne Schlange an und blieb leben.
Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag nach Judika
Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgie: Herr Viktor Aritonang
Musik: Herr Leandro Christian
Bibellesung: Frau Katharina Simatupang
Kindergottesdienst: Frau Riany Lengkong und Inke Rondonuwu-Lasut
Abkündigung: Herr Jens Balondo
Verpflegung: Damai Sejahtera
Schlüsseldienst: Frau Roselien Rehfeldt
----------------
Tanggal: Minggu, 18 Maret 2018
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Kotbah dari Bilangan 21, 4-9Ular tembaga
Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. 5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” 6 Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. 7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. 8 Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” 9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Judika
Kotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgi: Sdr Viktor Aritonang
Musik: Sdr Leandro Christian
Pembacaan Alkitab: Sdri Katharina Simatupang
Sekolah Minggu: Sdri Riany Lengkong, Sdri Inke Rondonuwu-Lasut
Berita Jemaat: Bpk Jens Balondo
Konsumsi: Damai Sejahtera
Kunci: Ibu Roselien Rehfeldt
Datum: Sonntag, den 11. März 2018
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext aus Philipper 1, 15-21Gemeindeversammlung: 17.30 Uhr, Saagasse 15, Frankfurt am MainDie Gefangenschaft des Paulus und die Verkündigung des Evangeliums
Einige zwar predigen Christus aus Neid und Streitsucht, einige aber auch in guter Absicht: 16 diese aus Liebe, denn sie wissen, dass ich zur Verteidigung des Evangeliums hier liege; 17 jene aber verkündigen Christus aus Eigennutz und nicht lauter, denn sie möchten mir Trübsal bereiten in meiner Gefangenschaft.
18 Was tut's aber? Wenn nur Christus verkündigt wird auf jede Weise, es geschehe zum Vorwand oder in Wahrheit, so freue ich mich darüber. Aber ich werde mich auch weiterhin freuen; 19 denn ich weiß, dass mir dies zum Heil ausgehen wird durch euer Gebet und durch den Beistand des Geistes Jesu Christi, 20 wie ich sehnlich erwarte und hoffe, dass ich in keinem Stück zuschanden werde, sondern dass frei und offen, wie allezeit so auch jetzt, Christus verherrlicht werde an meinem Leibe, es sei durch Leben oder durch Tod. 21 Denn Christus ist mein Leben, und Sterben ist mein Gewinn.
Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag nach Lätare
Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgie: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut
Musik: Frau Sonya Mboeik
Bibellesung: Frau Bertha Sembiring
Kindergottesdienst: Frau Inke Rondonuwu und Herr Viktor Aritonang
Abkündigung: Herr Frank Madrikan
Verpflegung: Gemeinsam
Schlüsseldienst: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut
----------------
Tanggal: Minggu, 11 Maret 2018
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Kotbah dari Filipi 1, 15-21Rapat Jemaat: 17.30 Uhr, Saalgasse 15, Frankfurt am MainKesaksian Paulus dalam penjara
Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. 16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, 17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.
18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, 19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus. 20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. 21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Lätare
Kotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgi: Ibu Pdt. Junita Rondonuwu Lasut
Musik: Ibu Sonya Mboeik
Pembacaan Alkitab: Ibu Bertha Sembiring
Perjamuan Kudus: Majelis Jemaat
Sekolah Minggu: Sdri Inke Rondonuwu, Sdr Viktor Aritonang
Berita Jemaat: Bpk Frank Madrikan
Konsumsi: Bersama
Kunci: Ibu Pdt. Junita Rondonuwu Lasut
Datum: Sonntag, den 04. März 2018
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext aus 1. Petrus 1, 13-21Geheiligtes Leben
Darum umgürtet eure Lenden und stärkt euren Verstand, seid nüchtern und setzt eure Hoffnung ganz auf die Gnade, die euch dargeboten wird in der Offenbarung Jesu Christi. 14 Als gehorsame Kinder gebt euch nicht den Begierden hin, in denen ihr früher in eurer Unwissenheit lebtet; 15 sondern wie der, der euch berufen hat, heilig ist, sollt auch ihr heilig sein in eurem ganzen Wandel. 16 Denn es steht geschrieben (3.Mose 19,2): »Ihr sollt heilig sein, denn ich bin heilig.« 17 Und da ihr den als Vater anruft, der ohne Ansehen der Person einen jeden richtet nach seinem Werk, so führt euer Leben in Gottesfurcht, solange ihr hier in der Fremde weilt; 18 denn ihr wisst, dass ihr nicht mit vergänglichem Silber oder Gold erlöst seid von eurem nichtigen Wandel nach der Väter Weise, 19 sondern mit dem teuren Blut Christi als eines unschuldigen und unbefleckten Lammes. 20 Er ist zwar zuvor ausersehen, ehe der Welt Grund gelegt war, aber offenbart am Ende der Zeiten um euretwillen, 21 die ihr durch ihn glaubt an Gott, der ihn von den Toten auferweckt und ihm die Herrlichkeit gegeben hat, sodass ihr Glauben und Hoffnung zu Gott habt.
Ehrenamtlicher Dienst zum Sonntag nach Okuli mit Abendmahl
Predigt: Pfarrerin Maureen Marquardt-Tubalawony (PERKI - Indonesische Gemeinde in Stuttgart)
Liturgie: Frau Maria Weber
Musik: Frau Westy Bialke
Bibellesung: Frau Meliani Sembiring
Abendmahl: Kirchenvorstand
Kindergottesdienst: Frau Yesica Balondo und Frau Dwi Hariwati
Abkündigung: Herr Roselien Rehfeldt
Verpflegung: Gruppe Sukacita
Schlüsseldienst: Herr Jens Balondo
----------------
Tanggal: Minggu, 04 Maret 2018
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Kotbah dari 1. Petrus 1, 13-21Kekudusan dan kasih persaudaraan
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. 14. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, 15. tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, 16. sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 17. Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. 18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 20. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. 21. Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Okuli dengan Perjamuan Kudus
Kotbah: Pendeta Maureen Marquardt-Tubalawony (PERKI Stuttgart)
Liturgi: Ibu Maria Weber
Musik: Ibu Westy Bialke
Pembacaan Alkitab: Ibu Meliani Sembiring
Perjamuan Kudus: Majelis Jemaat
Sekolah Minggu: Ibu Yesica Balondo, Ibu Dwi Hariwati
Berita Jemaat: Ibu Roselien Rehfeldt
Konsumsi: Sukacita
Kunci: Bpk Jens Balondo
In Deutschland und über 100 anderen Ländern organisieren und gestalten Frauen jedes Jahr den Weltgebetstag. In den Vorbereitungs-Teams sind Frauen verschiedener christlicher Konfessionen und aller Altersgruppen aktiv.
Ökumenisches Miteinander wird beim Weltgebetstag seit Jahrzehnten ganz selbstverständlich gelebt. In vielen Gemeinden Deutschlands ist die Weltgebetstagsarbeit die lebendigste, langjährigste und oft auch die einzige ökumenische Initiative.
Damit bringt die Basis-Bewegung wichtige Impulse für ein friedliches Zusammenleben der Konfessionen und Religionen in Kirche und Gesellschaft ein.
Weltgebetstag aus Surinam
Aus Südamerika kommt im Jahr 2018 (2. März) der Weltgebetstag zu uns. Surinam ist sein kleinstes Land und doch eines seiner buntesten. Seine rund 540.000 Einwohner*innen haben u.a. afrikanische und indische, indigene, javanische, europäische und chinesische Wurzeln.
Um diese Vielfalt geht es beim Weltgebetstag: „Gottes Schöpfung ist sehr gut!“ (Bibelstelle: Gen1, 31) Eine bewundernswerte Natur und wir Menschen in all unserer Unterschiedlichkeit: Die Frauen aus Surinam laden ein, uns dieser Vielfalt zu öffnen und sie miteinander zu feiern.
Am Freitag, den 02. März 2018
Ab 17 Uhr
In der Ev.-reformierten Gemeinde, Freiherr-vom-Stein-Straße 8, 60323 Frankfurt am Main
Indonesien war zuletzt im Jahr 2000 das Themenland zum Weltgebetstag, welches schon seit 1932 weltweit gefeiert wird. Gemeinsam mit der der Ev. Refomierten Gemeinde, der St. Antonius Gemeinde, der Hoffnungsgemeinde, der Cristus Immanuel Gemeinde und der Ev. Indonesischen Kristusgemeinde wurde dieses Jahr das Themaland erarbeitet und vorbereitet. Wie jedes Jahr gibt es nach dem Gottesdienst noch die Gelegenheit, beim kulinarischem Essen, sich auszutauschen.
Obwohl es der Weltgetstag der Frauen ist, sind natürlich genauso Männer und Jungen herzlichst eingeladen, an dem Fest teilzunehmen.
Linkliste: