Di dalam blog ini tersedia pengumuman dan informasi terbaru.
Datum: Sonntag, der 20. November 2022
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext ausMarkus 13, 28 - 37
An dem Feigenbaum aber lernt ein Gleichnis: Wenn seine Zweige saftig werden und Blätter treiben, so wisst ihr, dass der Sommer nahe ist. 29 Ebenso auch, wenn ihr seht, dass dies geschieht, so wisst, dass er nahe vor der Tür ist. 30 Wahrlich, ich sage euch: Dieses Geschlecht wird nicht vergehen, bis dies alles geschieht. 31 Himmel und Erde werden vergehen; meine Worte aber werden nicht vergehen. 32 Von jenem Tage aber oder der Stunde weiß niemand, auch die Engel im Himmel nicht, auch der Sohn nicht, sondern allein der Vater. 33 Seht euch vor, wachet! Denn ihr wisst nicht, wann die Zeit da ist. 34 Es ist wie bei einem Menschen, der über Land zog und verließ sein Haus und gab seinen Knechten Vollmacht, einem jeden seine Arbeit, und gebot dem Türhüter, er sollte wachen: 35 So wacht nun; denn ihr wisst nicht, wann der Herr des Hauses kommt, ob am Abend oder zu Mitternacht oder um den Hahnenschrei oder am Morgen, 36 damit er euch nicht schlafend finde, wenn er plötzlich kommt. 37 Was ich aber euch sage, das sage ich allen: Wachet!
(Lutherbibel 2017)
Predigt: Pfarrer Dr. Jörg Bickelhaupt (Zentrum Oekumene der EKHN und EKKW)
Klavier: Sonya Mboeik
Ehrenamtlicher Dienst zum Ewigkeitssonntag
Liturgie: Inke Rondonuwu
Schriftlesung: Frank Purwanto
Medien Technik: Marsha Marcelina
Abkündigung: Jens Balondo
Schlüsseldienst: Frank Madrikan
Tanggal: Minggu, 20 November 2022
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Khotbah dariMarkus 13, 28 - 37
Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. 29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 30 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. 31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. 32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." 33 "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. 34 Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. 35 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, 36 supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. 37 Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"
(Alkitab Terjemahan Baru 1974)
Khotbah: Pendeta Dr. Jörg Bickelhaupt (Ecumenical Center of the EKHN and EKKW)
Piano: Sonya Mboeik
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Terakhir Tahun Gereja
Liturgi: Inke Rondonuwu
Pembacaan Alkitab: Frank Purwanto
Media Tehnik: Marsha Marcelina
Berita Jemaat: Jens Balondo
Kunci: Frank Madrikan
Juga menarik untuk orang yang lebih muda: "Bagaimana saya mulai pencegahan dari sekarang untuk masa depan?"
Banyak orang Indonesia disini yang sudah bekerja keras dan telah menemukan rumah yang jauh dari tanah air di Indonesia.
Di Indonesia, rumah generasi biasanya merawat orang tua, fakir miskin, atau pensiunan.
Di sini di Jerman berbeda.
Dan apa aja yang harus sekarang diurus jika ingin dimakamkan di Indonesia?
Pembicara:Moderasi akan diadakan dalam bahasa Indonesia dan Jerman.
Penyelenggara: Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main dalam kerjasama dengan Diakonia Frankfurt dan Offenbach, Rumah pensiun Anni-Emmerling-Haus dan KJRI Frankfurt am Main.
Sabtu, 19 November 2022 mulai pukul 15.00
Gemeindehaus
Hinter dem Lämmchen 8
(Pintu masuk bebas hambatan pintu ke-2 di halaman di sebelah kiri "Gemeindesaal")
60311 Frankfurt am Main
Auch für unsere Jüngeren: "Wie sorge ich jetzt für später vor?"
Unsere Gemeinde ist u. a. geprägt von vielen hart arbeitenden Indonesiern, die hier eine Heimat fern der Heimat gefunden haben.
In Indonesien kümmert sich meist das Generationshaus um die Älteren, Bedürftigen oder Rentnern.
Hier in Deutschland ist es natürlich anders.
Und auf was muss man achten, wenn man einer kulturellen Bestattung in Indonesien nachkommen möchte?
Referierende:Die Moderation wird auf Indonesisch und Deutsch gehalten.
Veranstalter: Ev. Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main in Zusammenarbeit mit der Diakonie Frankfurt dan Offenbach, Altenwohn- und Pflegeheim Anni-Emmerling-Haus und dem Indonesischen Generalkonsulat Frankfurt am Main.
Samstag, den 19. November 2022 um 15 Uhr
Gemeindehaus
Hinter dem Lämmchen 8
(Barrierefreier Eingang Holztor im Hof, 2. Tür links: "Gemeindesaal")
60311 Frankfurt am Main
Datum: Sonntag, der 13. November 2022
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext ausLukas 18, 1-8
Er sagte ihnen aber ein Gleichnis davon, dass man allezeit beten und nicht nachlassen sollte, 2 und sprach: Es war ein Richter in einer Stadt, der fürchtete sich nicht vor Gott und scheute sich vor keinem Menschen. 3 Es war aber eine Witwe in derselben Stadt, die kam immer wieder zu ihm und sprach: Schaffe mir Recht gegen meinen Widersacher! 4 Und er wollte lange nicht. Danach aber dachte er bei sich selbst: Wenn ich mich schon vor Gott nicht fürchte noch vor keinem Menschen scheue, 5 will ich doch dieser Witwe, weil sie mir so viel Mühe macht, Recht schaffen, damit sie nicht zuletzt komme und mir ins Gesicht schlage. 6 Da sprach der Herr: Hört, was der ungerechte Richter sagt! 7 Sollte aber Gott nicht Recht schaffen seinen Auserwählten, die zu ihm Tag und Nacht rufen, und sollte er bei ihnen lange warten? 8Ich sage euch: Er wird ihnen Recht schaffen in Kürze. Doch wenn der Menschensohn kommen wird, wird er dann Glauben finden auf Erden?
(Lutherbibel 2017)
Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Klavier: Sonya Mboeik
Ehrenamtlicher Dienst zum vorletzten Sonntag des Kichenjahres
Liturgie: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut
Schriftlesung: Grace Worang
Medien Technik: Marsha Marcelina
Abkündigung: Aditya Dolontelide
Schlüsseldienst: Jens Balondo
Tanggal: Minggu, 13 November 2022
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Khotbah dariLukas 18, 1-8
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. 3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. 4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, 5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." 6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! 7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
(Alkitab Terjemahan Baru 1974)
Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Piano: Sonya Mboeik
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu sebelum terakhir dari tahun Gereja
Liturgi: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut
Pembacaan Alkitab: Grace Worang
Media Tehnik: Marsha Marcelina
Berita Jemaat: Aditya Dolontelide
Kunci: Jens Balondo
Datum: Sonntag, der 30. Oktober 2022
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext ausHoheslied 8, 6b-7
Denn Liebe ist stark wie der Tod und Leidenschaft unwiderstehlich wie das Totenreich. Ihre Glut ist feurig und eine gewaltige Flamme. 7Viele Wasser können die Liebe nicht auslöschen noch die Ströme sie ertränken. Wenn einer alles Gut in seinem Hause um die Liebe geben wollte, würde man ihn verspotten..
(Lutherbibel 2017)
Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Klavier: Sonya Mboeik
Ehrenamtlicher Dienst zum 20. So. n. Trinitatis
Liturgie: Frank Madrikan
Schriftlesung: Nurdin Damanik
Medien Technik: Yosua Rondonuwu
Abkündigung: Inke Rondonuwu
Schlüsseldienst: Aditya Dolontelide
Tanggal: Minggu, 30 Oktober 2022
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Khotbah dariKidung Agung 8, 6b-7
karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! 7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
(Alkitab Terjemahan Baru 1974)
Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Piano: Sonya Mboeik
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu ke-20 setelah Trinitatis
Liturgi: Frank Madrikan
Pembacaan Alkitab: Nurdin Damanik
Media Tehnik: Inke Rondonuwu
Berita Jemaat: Frank Madrikan
Kunci: Aditya Dolontelide
Datum: Sonntag, der 23. Oktober 2022
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext ausMarkus 2, 1-12
Und nach etlichen Tagen ging er wieder nach Kapernaum; und es wurde bekannt, dass er im Hause war. 2 Und es versammelten sich viele, sodass sie nicht Raum hatten, auch nicht draußen vor der Tür; und er sagte ihnen das Wort. 3 Und es kamen einige, die brachten zu ihm einen Gelähmten, von vieren getragen. 4 Und da sie ihn nicht zu ihm bringen konnten wegen der Menge, deckten sie das Dach auf, wo er war, gruben es auf und ließen das Bett herunter, auf dem der Gelähmte lag. 5 Da nun Jesus ihren Glauben sah, sprach er zu dem Gelähmten: Mein Sohn, deine Sünden sind dir vergeben. 6 Es saßen da aber einige Schriftgelehrte und dachten in ihren Herzen: 7 Wie redet der so? Er lästert Gott! Wer kann Sünden vergeben als Gott allein? 8 Und Jesus erkannte alsbald in seinem Geist, dass sie so bei sich selbst dachten, und sprach zu ihnen: Was denkt ihr solches in euren Herzen? 9 Was ist leichter, zu dem Gelähmten zu sagen: Dir sind deine Sünden vergeben, oder zu sagen: Steh auf, nimm dein Bett und geh hin? 10 Damit ihr aber wisst, dass der Menschensohn Vollmacht hat, Sünden zu vergeben auf Erden – sprach er zu dem Gelähmten: 11 Ich sage dir, steh auf, nimm dein Bett und geh heim! 12 Und er stand auf und nahm sogleich sein Bett und ging hinaus vor aller Augen, sodass sie sich alle entsetzten und Gott priesen und sprachen: Wir haben solches noch nie gesehen.
(Lutherbibel 2017)
Predigt: Prodekanin Amina Bruch-Cincar (Evangelisches Stadtdekanat Frankfurt und Offenbach)
Klavier: Leandro Christian
Ehrenamtlicher Dienst zum 19. So. n. Trinitatis
Liturgie: Priska Alexandrie-Balondo
Schriftlesung: Aditya Dolontelide
Medien Technik: Marsha Marcelina
Abkündigung: Jens Balondo
Schlüsseldienst: Jens Balondo
Tanggal: Minggu, 09 Oktober 2022
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Khotbah dariMarkus 2, 1-12
Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. 2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, 3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. 4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. 5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" 6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: 7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? 9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? 10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--: 11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 12 Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."
(Alkitab Terjemahan Baru 1974)
Khotbah: Wakil Dekan Amina Bruch-Cincar (Dekanat kota Frankfurt dan Offenbach)
Piano: Leandro Christian
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu ke-19 setelah Trinitatis
Liturgi: Priska Alexandrie-Balondo
Pembacaan Alkitab: Aditya Dolontelide
Media Tehnik: Marsha Marcelina
Berita Jemaat: Jens Balondo
Kunci: Jens Balondo