Di dalam blog ini tersedia pengumuman dan informasi terbaru.
Datum: Sonntag, den 14. Januar 2018
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext aus 1. Korinther 2, 1-10Auch ich, meine Brüder und Schwestern, als ich zu euch kam, kam ich nicht mit hohen Worten oder hoher Weisheit, euch das Geheimnis Gottes zu predigen. 2 Denn ich hielt es für richtig, unter euch nichts zu wissen als allein Jesus Christus, ihn, den Gekreuzigten. 3 Und ich war bei euch in Schwachheit und in Furcht und mit großem Zittern; 4 und mein Wort und meine Predigt geschahen nicht mit überredenden Worten der Weisheit, sondern im Erweis des Geistes und der Kraft, 5 auf dass euer Glaube nicht stehe auf Menschenweisheit, sondern auf Gottes Kraft.
Von der Weisheit Gottes
6 Von Weisheit reden wir aber unter den Vollkommenen; doch nicht von einer Weisheit dieser Welt, auch nicht der Herrscher dieser Welt, die vergehen. 7 Sondern wir reden von der Weisheit Gottes, die im Geheimnis verborgen ist, die Gott vorherbestimmt hat vor aller Zeit zu unserer Herrlichkeit, 8 die keiner von den Herrschern dieser Welt erkannt hat; denn wenn sie die erkannt hätten, hätten sie den Herrn der Herrlichkeit nicht gekreuzigt. 9 Sondern wir reden, wie geschrieben steht (Jesaja 64,3): »Was kein Auge gesehen hat und kein Ohr gehört hat und in keines Menschen Herz gekommen ist, was Gott bereitet hat denen, die ihn lieben.« 10 Uns aber hat es Gott offenbart durch den Geist; denn der Geist erforscht alle Dinge, auch die Tiefen Gottes.
Ehrenamtlicher Dienst zum 2. Sonntag nach Epiphania
Predigt: Pfarrerin Junita Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgie: Pfarrerin Junita Lasut
Musik: Frau Westy Bialke
Bibellesung: Herr Aditya Dolontelide
Kindergottesdienst: Frau Yesica Balondo, Frau Tyagita Hidayat
Abkündigung: Herr Frank Madrikan
Verpflegung: Gruppe Puji Syukur
Schlüsseldienst: Herr Frank Madrikan
----------------
Tanggal: Minggu, 14 Januari 2018
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Kotbah dari Korintus 2: 1-10Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. 2. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. 3. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. 4. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, 5. supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
6. Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. 7. Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. 8. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. 9. Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 10. Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Kedua setelah Epiphanias
Kotbah: Pendeta Junita Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Liturgi: Pendeta Junita Lasut
Musik: Ibu Westy Bialke
Pembacaan Alkitab: Sdr Aditya Dolontelide
Sekolah Minggu: Ibu Yesica Balondo, Sdri Tyagita Hidayat
Berita Jemaat: Bpk Frank Madrikan
Konsumsi: Puji Syukur
Kunci: Bpk Frank Madrikan
Datum: Sonntag, den 07. Januar 2018
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext aus Psalm 90, 1-12Ein Gebet von Mose, dem Mann Gottes. Herr, seit Menschengedenken warst du unser Schutz.1 2 Du, Gott, warst schon, bevor die Berge geboren wurden und die Erde unter Wehen entstand, und du bleibst in alle Ewigkeit. 3 Du sagst zum Menschen: »Werde wieder Staub!« So bringst du ihn dorthin zurück, woher er gekommen ist. 4 Für dich sind tausend Jahre wie ein Tag, so wie gestern – im Nu vergangen, so kurz wie ein paar Nachtstunden. 5 Du scheuchst die Menschen fort, sie verschwinden wie ein Traum.3 Sie sind vergänglich wie das Gras: 6 Morgens noch grünt und blüht es, am Abend schon ist es verwelkt. 7 Weil du zornig bist und dich gegen uns stellst, sind wir verloren und müssen vergehen. 8 Denn du siehst die geheimsten Fehler; alle unsere Vergehen deckst du auf. 9 Dein Zorn liegt schwer auf unserem Leben, darum ist es so flüchtig wie ein Seufzer. 10 Siebzig Jahre sind uns zugemessen, wenn es hoch kommt, achtzig – doch selbst die besten davon sind Mühe und Last! Wie schnell ist alles vorbei und wir sind nicht mehr! 11 Doch wer begreift schon, wie furchtbar dein Zorn ist, und wer nimmt ihn sich zu Herzen? 12 Lass uns erkennen, wie kurz unser Leben ist, damit wir zur Einsicht kommen!
Ehrenamtlicher Dienst zum 1. Sonntag nach Epiphania
Predigt: Pfarrer Welman Boba (Evangelische Kirche der Pfalz)
Liturgie: Frau Maria Weber
Musik: Herr Aditya Dolontelide
Bibellesung: Frau Rita Kreißl
Kindergottesdienst: Frau Riany Lengkong, Frau Inke Rondonuwu
Abkündigung: Frau Roselien Rehfeldt
Verpflegung: Gruppe Damai Sejahtera
Schlüsseldienst: Frau Roselien Rehfeldt
----------------
Tanggal: Minggu, 07 Januari 2018
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Kotbah dari Mazmur 90: 1-12Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun. 2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah. 3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" 4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam. 5 Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, 6 di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu. 7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut. 8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu. 9 Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh. 10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. 11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu? 12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Pertama setelah Epiphanias
Kotbah: Pendeta Welman Boba (Evangelische Kirche der Pfalz)
Liturgi: Ibu Maria Weber
Musik: Sdr Aditya Dolontelide
Pembacaan Alkitab: Ibu Rita Kreißl
Sekolah Minggu: Sdri Riany Lengkong, Sdri Inke Rondonuwu
Berita Jemaat: Ibu Roselien Rehfeldt
Konsumsi: Damai Sejahtera
Kunci: Ibu Roselien Rehfeldt
Datum: Montag, den 01. Januar 2018
Uhrzeit: 17 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext aus Offenbarung 21, 6 (Jahresloung)Ich will dem Durstigen geben von der Quelle des lebendigen Wassers umsonst.
Ehrenamtlicher Dienst zum Neujahrstag
Predigt: Pfarrin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main) und Pfarrerin Andrea Braunberger-Myers (Evangelische St. Paulsgemeinde)
Liturgie: Herr Frank Madrikan
Musik: Herr Leandro Christian
----------------
Tanggal: Senin, 01 Januari 2018
Waktu: Pukul 17:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Kotbah dari Wahyu 21: 6 - Ayat Penuntun Tahun 2018Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu Pertama setelah Epiphanias
Kotbah: Pfarrin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main) und Pfarrerin Andrea Braunberger-Myers (Evangelische St. Paulsgemeinde)
Liturgi: Sdr Frank Madrikan
Musik: Sdr Leandro Christian
Tanggal: 25.12.2017
Tempat: Evangelische Akademie Frankfurt am Main
Para tamu dan teman-teman Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main yang saya kasihi,
sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih kepada jemaat JKI, karena tanpa mereka perayaan hari ini tidak mungkin dapat terlaksanakan. Setiap anggota jemaat yang melayani memiliki karakter dan metode masing-masing dalam membantu jalannya acara ini. Dan tentu dengan adanya perbedaan tersebut kadang kala terjadi gesekan diantara satu dengan yang lain, baik di generasi dulu, sekarang, maupun mungkin di masa yang akan datang. Seperti sebuah pepatah Jerman „Wo gehobelt wird, fallen Späne.“ (terjemahan: „Dimana kayu diserut, pasti menghasilkan serbuk gergaji.“), yang artinya jika sesuatu yang besar akan terjadi, pasti selalu akan ada konflik yang menemani. Tetapi jemaat ini telah mengerti untuk tidak mudah dipengaruhi oleh hawa negatif dari luar dan mengerti bahwa kesuksesan hanya dapat diraih dengan berkerjasama. Terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua yang telah menolong selama ini, yang sedang membantu pada hari ini dan juga yang akan tetap menyokong di masa yang akan datang. Hanya melalui orang-orang ini, kita dapat merayakan perayaan cinta kasih. Terima kasih banyak!
Atas nama majelis Jemaat Kristus Indonesia saya ingin mengucapkan selamat datang pada acara Perayaan Natal yang telah menjadi tradisi tahunan. Terima kasih untuk kedatangannya dan marilah kita lanjutkan dialog satu sama lain di rumah ini.
Pertama-tama saya juga ingin menyapa Konsulat Jendral Indonesia. Sebagai perwakilan dari tanah air kita Indonesia dan tentunya juga sebagai sahabat, saya ingin mengucapkan selamat datang kepada Ibu Konsul Jendral Wahyu Hersetiati, yang sayangnya telah berada di akhir masa tugasnya di Jerman. Ibu, seperti para penjabat sebelumnya, akan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan dinas di tanah air. Saya berharap ibu bisa membawa banyak pengalaman berharga dari sini dan akan tetap menjadi sosok positif yang kami ingat seperti sekarang ini. Selama lebih dari 45 tahun telah berlangsung kerjasama yang baik di antara institusi-institusi Indonesia di Frankfurt, walau terkadang ada juga yang kurang baik. Tetapi keperbedaan yang telah terjadi selalu dapat diatasi tanpa menindas satu sama lain. Daripada mempolarisasikan diri, Ibu Konsul Jendral selalu bersedia menjadi pendengar yang baik terhadap masalah yang ada, mengusulkan dialog sebagai jalan penyelesaian dan tidak pernah hilang fokus terhadap dasar negara Pancasila, yang merupakan ideologi dan konstitusi nasional Republik Indonesia. Ibu Konsul Jendral bersama tim staffnya, disini saya ingin menojolkan Bapak Rainer Louhanapessy, melalui pekerjaannya selama ini mencerminkan kegiatan pemerintahan Indonesia di jaman sekarang ini, yang tentunya kekuatan ini sangat patut dibanggakan.
Tugas dari generasi penerus yang tentunya sebagian besar menjadi tanggung jawab PPI, yang hari ini diwakili oleh Aditya Pratama Ramadhan, adalah belajar dari pengalaman generasi sebelumnya dan juga berusaha untuk menyatukannya dengan inovasi masa kini.
Pada pertanyaan, apakah politik harus dihubungkan dengan keagamaan, ingin saya jawab dengan pertanyaan berikut: Jika keberagamam pendapat (kepercayaan) duduk bersama untuk berkomunikasi satu sama lain dengan penuh hormat dan berusaha untuk saling terbuka, bukankah ini yang disebut demokrasi? Bukankah itu merupakan dialog antar agama?
Marilah kita berkumpul di rumah ini, di rumah Dialog Ev. Akademie Römerberg 9, berkumpul lebih dekat dan menjiwai serta mempresentasikan persatuan di dalam keberagaman keluar!
Salam Damai Natal. Semoga kita semua selalu ada di dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Syalom, Assalamu'alaikum, damai sejahtera und Friede sei mit euch.
Luther schlug am 31. Oktober 1517 seine 95 Thesen gegen den Ablasshandel an die Schlosskirche zu Wittenberg. Unter dem Titel "Nun freut euch, lieben Christeng'mein" fand zum Dienstag in der Katharinenkirche Oppenheim der zentrale Reformationsgottesdienst des Dekanates in der Propstei Rheinhessen und Nassauer Land statt.
Es war ein wunderbarer Abend in der schönen Stadt Oppenheim. Die eindrucksvolle Katharinenkirche war voll und der Gottesdienst wurde eröffnet mit lebendigen Tönen aus der Woehl-Orgel. Gefolgt vom Dekanatsposaunenchor unter der Leitung von Propsteikantor Ralf Bibiella. Zudem wurde der Reformatiionsgottesdienst musikalisch vom Dekanatschor unter der Leitung von Dekanatskantorin Renate Mameli und unserem Chor unter der Leitung von Priska Alexandrie-Balondo untermalt. Durch die Liturgie führten Dekan Michael Graebsch, die stellvertretende Dekanin Manuela Rimbach-Sator, Pfarrer Thomas Schwöbel und Stadtkirchenreferentin Magdalena Schäffer. In der Predigt las Probst Dr. Klaus-Volker Schütz u. a. aus dem Galaterbrief:
"Den ich bin getauft und durch das Evangelium berufen zur Gemeinschaft der Gerechtigkeit und des ewigen Lebens, im Reich Christi, im welchen mein Gewissen Ruhe gefunden hat. Denn da ist kein Gesetz, sondern lauter Vergebung der Sünden, Friede, Ruhe, Freude, ewiges Leben und Seligkeit."
Luther Auslegung Galaterbrief 1535"Aku dibaptis dan dipanggil oleh Injil kepada Persekutuan keadilan dan kehidupan kekal di dalam Kerajaan Kristus, yang telah ditemukan hati nurani saya". Karena bukan hukuman, melainkan pengampunan dosa, perdamaian, ketenangan, kebahagiaan, kehidupan kekal dan kebahagiaan."
Penafsiran Luther, Surat Galatia 1535
Die komplette Predigt ist im Predigt Portal zum Anhören hinterlegt.
Im Anschluss hatte man die Gelegenheit viele neue Gesichter kennenzulernen und sich auszutauschen. Abgerundet wurde der Abend durch ein Treffen mit dem Bürgermeister der Stadt Oppenheim, Herr Marcus Held.
Solche Tage sollte es wöchentlich geben, als nur alle 500 Jahre..
Weitere Eindrücke mit Bildern und Videos des Abends können aus unserer Facebook Seite und unserem Predigt Portal entnommen werden.